Powered By Blogger

Monday 7 November 2016

makalah konflik organisasi


                                               MAKALAH KONFLIK ORGANISASI 

                                                           BAB I PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang

 Organisasi adalah suatu tempat di mana banyak orang berkumpul dan saling berinteraksi satu sama lain. Organisasi bisa tntuk karena adanya kesamaan misi dan visi yang ingin dituju. Setiap anggota yang ada di dalam organisasi, secara langsung ataupun tidak langsung harus yakin dengan apa yang menjadi prinsip di dalam organisasi tersebut. Sehingga untuk mencapai visi dan menjalankan misi yang ditentukankan dapat berjalan dengan baik. Tetapi seiring berjalannya waktu, di dalam organisasi pasti pernah mengalami konflik. Baik konflik internal maupun konflik eksternal antar organisasi atau anggota di dalamnya. Konflik yang terjadi bisa karena permasalahan yang sangat sepele ataupun permasalahan yang benar-benar penting. Adanya sekelompok orang di dalam organisasi tersebut pasti juga terdapat beberapa pemikiran dan pendirian yang berbeda-beda. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu timbulnya konflik. Konflik tidak muncul seketika dan langsung menjadi besar. Konflik itu berkembang secara bertahap. Jadi, jika konflik sudah teridentifikasi sejak awal, dicarikan langkah penyelesaian yang lebih dini.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan konflik organisasi?
2.      Bagaimana jenis-jenis konflik dalam organisasi?
3.      Bagaimana contoh konflik dan strategi penyelesaian konflik dalam organisasi?

                                                                        BAB II PEMBAHASAN


A.   Pengertian Konflik  Organisasi
 Konflik merupakan sebuah situasi dimana dua orang atau lebih menginginkan tujuan-tujuan yang menurut persepsi mereka dapat dicapai oleh salah seorang diantara mereka, tetapi hal itu tidak mungkin dicapai oleh kedua belah pihak. Konflik adalah perilaku anggota organisasi yang dicurahkan untuk beroposisi terhadap anggota yang lain, prosesnya dimulai jika satu pihak merasa bahwa pihak lain telah menghalangi atau akan menghalangi sesuatu yang ada kaitan dengan dirinya atau hanya jika ada kegiatan yang tidak cocok. Di antara definisi yang berbeda itu nampak ada suatu kesepakatan, bahwa konflik dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status, dan lain sebagainya. Terlepas dari faktor yang melatarbelakangi terjadinya suatu konflik, gejala yang mengemuka dalam suatu organisasi saat terjadi konflik adalah saat individu atau kelompok menunjukkan sikap “bermusuhan” dengan individu atau kelompok lain yang berpengaruh terhadap kinerja dalam melakukan aktivitas organisasi.
B.       Pandangan Menurut Para Ahli Konflik Organisasi Adalah
 Menurut Robbin, Terdapat tiga pandangan mengenai konflik. Hal ini disebabkan karena adanya pandangan yang berbeda mengenai apakah konflik merugikan. Pandangan itu adalah sebagai berikut :
1.      Pandangan Tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa semua konflik itu buruk. Karna Konflik dilihat sebagai sesuatu yang negatif, yaitu  merugikan dan harus dihindari.
2.      Pandangan Hubungan Manusia
Pandangan ini berargumen bahwa konflik merupakan peristiwa yang wajar terjadi dalam semua kelompok dan organisasi. Konflik merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, karena itu keberadaan konflik harus diterima dan dirasionalisasikan sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi peningkatan kinerja organisasi.
3.      Pandangan Interaksionis
Pandangan ini cenderung mendorong terjadinya konflik, atas dasar suatu asumsi bahwa kelompok yang koperatif, tenang, damai, dan serasi, cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut aliran pemikiran ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimun secara berkelanjutan, sehingga kelompok tetap bersemangat dan kreatif.
C.      Sumber Terjadinya Konflik Dalam Organisasi
 Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya konflik yaitu :
Ø Salah pengertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi
Ø Perbedaan tujuan kerja karena perbedaan nilai hidup yang dipegang
Ø Rebutan dan persaingan dalam hal yang terbatas seperti fasilitas kerja dan jabatan
Ø Masalah wewenang dan tanggung jawab
Ø Penafsiran yang berbeda atas satu hal, perkara dan peristiwa yang sama
Ø Kurangnya kerja sama
Ø Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada
Ø Ada usaha untuk menguasai dan merugikan
Ø Pelecehan pribadi dan kedudukan
Ø Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja sehingga orang menjadi merasa tidak jelas tentang apa yang diharapkan darinya
D.      Jenis-Jenis konflik dalam organisasi
Konflik yang terjadi dalam suatu organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Dari segi pihak yang terlibat dalam konflik
Dari segi ini konflik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1.      Konflik individu dengan individu.
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.
2.      Konflik individu dengan kelompok.
Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kempok pimpinan.
3.      Konflik kelompok dengan kelompok.
Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.

E.       Contoh Konflik Dan Penyelesaiannya
     kasus-kasus konflik yg sering terjadi di dalam suatu organisasi yaitu :
1.    Contoh pertama: Konflik ini sangat sering terjadi dikalangan kalangan remaja yaitu konflik tentang tauran, konflik ini dapat merugikan kedua belah pihak karna dapatmelukai satu sama lain dan dapat memakan korban.
Penyelesaiannya: Cara menangani agar tidak terjadi tawuran yaitu kita harus mencari penyebabnya terlebih dahulu. “apasih yg menyebabkan tawuran?”. Kemudian Membahas bersama di satu meja, langkah-langkah apa yang bisa ditempuh untuk mendamaikan kedua belah pihak, Dengan begitu diharapkan, rantai ‘dendam’ hanya cukup sampai disitu. Kemudian Sekolah bukan hanya tempat untuk mengajarkan ilmu tetapi juga bertugas mendidik karakter para siswa/mahasiswa agar ilmu yang mereka dapat, bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

2.  Contoh kedua: Contoh kasus konflik kepentingan antara individu (pimpinan suatu perusahaan) dengan kelompok (karyawan),yaitu penyalah gunaan kekuasaan untuk melakukan tindak korupsi,seperti penggunaan asset perusahaan untuk kepentingan pribadi si petinggi perusahaan. Korupsi jelas sangat bertentangan dengan hukum yang berlaku. Tindak korupsi akan merusak dasar kepercayaan yang justru harus diciptakan karena akan berpengaruh besar terhadap kemajuan suatu perusahaan. Dengan adanya tindak korupsi tersebut lambat laun perusahaan akan mengalami kerugian dan bahkan terancam bangkrut.
Penyelesaiannya: Segala tindak kejahatan dalam suatu perusahaan/organisasi harus memiliki sanks, Misalkan dalam kasus korupsi tersebut dengan cara menurunkan pangkat jabatannya, memberhentikannya ataupun mendendanya. Maka dari itu kejujuran,kedisiplinan dan kepatuhan dalam melaksanakan aturan sangat diperlukan guna perbaikan kualitas suatu perusahaan/organisasi itu sendiri. Para pimpinan dan semua anggota perusahaan/organisasi harus mengetahui secara tegas bahwa kepatuhan terhadap peraturan adalah tanggunga jawab mereka.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
 Organisasi adalah suatu tempat di mana banyak orang berkumpul dan saling berinteraksi satu sama lain. Organisasi bisa terbentuk karena adanya kesamaan misi dan visi yang ingin dituju. Tetapi seiring berjalannya waktu, di dalam organisasi pasti pernah mengalami konflik, konflik dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status, dan lain sebagainya.
Ø Jenis-jenis konflik seperti:
1.    Konflik individu dengan individu.
2.    Konflik individu dengan kelompok.
3.    Konflik kelompok dengan kelompok.

v  Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya konflik yaitu :
Ø Salah pengertian atau salah paham karena kegagalan komunikasi
Ø Perbedaan tujuan kerja karena perbedaan nilai hidup yang dipegang
Ø Rebutan dan persaingan dalam hal yang terbatas seperti fasilitas kerja dan jabatan
Ø Masalah wewenang dan tanggung jawab
Ø Penafsiran yang berbeda atas satu hal, perkara dan peristiwa yang sama
Ø Kurangnya kerja sama
Ø Tidak mentaati tata tertib dan peraturan kerja yang ada
Ø Ada usaha untuk menguasai dan merugikan
Ø Pelecehan pribadi dan kedudukan
Ø Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja sehingga orang menjadi merasa tidak jelas tentang apa yang diharapkan darinya
B.       Saran
Konflik terjadi karena adanya perbedaan atau masalah yang terbentur satu sama lain. Konflik dalam organisasi tidak bisa dihindari. Sebaiknya konflik itu diusahakan untuk dicarikan jalan keluarnya dan menjadi pembelajaran untuk membangun lebih baik lagi dalam suatu organisasi tersebut.

No comments:

Post a Comment