Powered By Blogger

Friday 4 November 2016

Tata Cara dan Syarat Syarat Mendirikan Program Play Group/PAUD



DAFTAR ISI






BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Saat ini banyak lembaga pendidikan prasekolah muncul, ada yang waralaba dengan
kurikulum internasional dan ada yang lokal dengan perpaduan kurikulum internasional dan nasional. Setiap orangtua mempunyai pandangan masing-masing tentang pilihan preschool yang terbaik untuk anak, tapi ada acuan standar sebelum memilih preschool. Berbagai alasan mengapa orang tua mempercayakan masa kecil anaknya saat masih balita kepada suatu bimbingan belajar play group yaitu karena makin banyak orang tua yang sama-sama bekerja di luar rumah dan tak punya waktu untuk mendidik sendiri anaknya, membuat mereka rela membayar uang sekolah yang cukup besar asal anaknya bisa bersekolah di pre shool yang berkualitas dan sekaligus dapat mmembentuk dan mendidik perkembangan mental anak menjadi lebih baik
.
Pre School merupakan tempat bermain sambil belajar. Tidak diwajibkan untuk anak bisa lancar membaca dan menulis. Namun banyak orang tua yang menginginkan agar anaknya lancar membaca dan menulis, sehingga saat memasuki sekolah dasar tidak mengalami kesulitan.
Menurut, sebagian orang tua salah satu orang tua murid berpendapat bahwa anak yang tidak pernah masuk ke playgroup maka di TK akan mengalami sedikit kesulitan.Terlebih, untuk melanjutkan jenjang TK dan SD, anak akan dikelompokkan dan diseleksi berdasarkan kemampuan,” katanya.Ini membuktikan bahwa untuk bersekolah di TK perlu seleksi, sehingga sebelumnya orang tua menyekolahkan anak mereka diplaygroup mulai umur 2 tahun supaya anak mempunyai dasar membaca dan menulis dan lulus seleksi TK unggulan. faktanya bahwa untuk memasuki jenjang sekolah dasar anak harus dibekali baca dan tulis apabila anak tidak lancar membaca dan menulis akan menjadi kendala nantinya harena proses belajar akan lambat dan akan tertinggal dengan siswa lainya yang sudah bisa membaca dan menulis dari bekal yang didapat sewaktu menempuh pendidikan pre school.
Saat ini terdapat ujian atau seleksi masuk ke sekolah dasar, salah satunya adalah ujian membaca dan menulis. Tentu saja anak yang tidak lancar membaca mau-pun menulis tergeser dengan anak yang sudah lancar. “Beberapa TK dinilai baik jika muridnya banyak lolos di SD favorit, karena SD juga mengambil murid yang berkualitas.
murdan.ms@gmail.com

BAB II PEMBAHASAN



A.    Pengertian, Fungsi, serta Tujuan Mendirikan Playgroup/PAUD

Mendirikan play group adalah salah satu peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru. Selain membuka lapangan pekerjaan baru mendirikan playgroup juga dapat membantu memberikan pendidikan pra-sekolah untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun. Dengan harapan ketika anak memasuki jenjang pendidikan dasar, mereka tidak lagi terkejut dengan suasana belajar di sekolah dan telah memiliki dasar-dasar yang mempermudah anak untuk berinteraksi di sekolah.
Bagi anda yang tertarik untuk membangun sebuah lembaga playgroup mungkin sebelumnya perlu diketahui sebenarnya apa sih fungsi dan tujuan dari playgroup itu sendiri. Jika merujuk pada Pasal 61 PP no. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidiukan, fungsi dan tujuan PAUD adalah sebagai berikut:
Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak usia dini bertujuan:
1.      membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan
2.      mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

B.     Cara Mendirikan Paud/Play group

Berikut ini beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum mendirikan lembaga atau yayasan PAUD seperti yang terdapat dalam Pasal 62 ayat 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
  • Kurikulum
  • Peserta didik
  • Tenaga pendidik
  • Sarana dan prasarana
  • Pembiayaan
  • Metode evaluasi
Setelah ke-6 syarat diatas sudah langkah selanjutnya untuk mendirikan PAUD ini adalah berkonsultasi dengan dinas pendidikan tempat kita tinggal untuk menanyakan persayaratan tekhnis lainnya. Biasanya untuk setiap daerah memiliki peraturan yang tidak jauh berbeda dan beberapa persyaratan tekhnis untuk mendapatkan izin oprasional adalah sebagai berikut:
  • Surat domisili pemohon (termasuk lokasi pendirian PAUD).
  • Program kerja lembaga atau yayasan PAUD dalam 1 tahun.
  • Surat persetujuan masyarakat (melalui pengantar RT dan RW).
  • Surat rekomendasi lurah.
  • Surat rekomendasi dinas pendidikan kecamatan.
  • Surat rekomendasi camat dari kecamatan setempat.
  • Akte yayasan penyelenggara.
  • Selanjutnya ke-7 berkas tersebut dilampirkan oleh lembaga PAUD yang ingin mendapatkan izin oprasional dan ditunjukkan kepada kepala dinas pendidikan nasional setempat.
Untuk merealisasikannya pendiri perlu memiliki sikap disiplin dan tekun. Karena biar bagaimanapun merintis sebuah usaha apapun jenis usahanya jika tidak memiliki disiplin, tekun dan optimistis yang tinggi hal-hal besar tidak akan bisa kita capai.

C.    PROGRAM KEGIATAN BELAJAR

Isi program kegiatan belajar pendidikan di Taman Kanak-kanak meliputi pengembangan :
1.      Moral Pancasila
2.      Agama
3.      Disiplin
4.      Kemampuan berbahasa
5.      Daya pikir
6.      Daya cipta
7.      Perasaan/emosi
8.      Kemampuan bermasyarakat
9.      Keterampilan
10.   Jasmani.

D.    Perencanaan Usaha

1.    Target Pemasaran
Pasar pendidikan play group yaitu untuk orang tua yang memiliki balita dibawah 6 tahun. Orang tua yang peduli akan pentingnya seorang anak mendapat bekal pendidikan pra sekolah dimana setting dan metode belajarnya menyenagkan yaitu bermain sambil belajar. Memang sebagian besar hanya para orang tua yang memiliki penghasilan lebih atau diatas rata-rata yang umumnya berminat pada program pendidikan play group.
2.    Lokasi Usaha
Sebuah usaha akan berhasil dan sukses salah satunya karena pemilihan dan penempatan lokasi banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam pemihan lokasi usaha khususnya sebagai tempat proses belajar seperti sekolah. Beberapa hal yang perlu dilakukan :
Survei dan wawancara, Dalam memilih lokasi yang sesuai untuk mendiririkan play group dengan cara survey dan wawancara mengenai :
Mencari informasi tentang lokasi dimana sebagian besar masyarakatnya memiliki kepedulian akan pendidikan dan yang berlatar belakang dari orang yang berpendidikan
3.    Menejemen Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Lembaga Pendidikan Playgroup dapat di pimpin sekaligus dikelola oleh seorang inovator/owner atau seorang kepala Lembaga Playgroup yang telah diangkat dan mendapat kewenagan. Untuk mendirikan Lembaga Playgroup maupun TK harus membentuk pengorganisasian dan manajemen pelaksanaan diantaranya pembentukan staf pengelola seperti: Manager, Administrasi Keuangan, Pengembang Mutu Pengajar dan Kurikulum, Pengelola Fasilitas dan Infrastuktur, serta tenaga Pengajar.

E.     Pelaksanaan dan Pengembangan

Pengelolaan mulai dari pendaftaran sekolah, proses pembayaran, penyediaan materi termasuk buku, pengaturan jam sekolah, pengaturan guru, pengembangan guru dan staf pendukung sekolah, pengembangan kurikulum, perbaikan metode belajar, pengelolaan dan pemeliharaan infrastruktur sekolah, membangun sistem keamanan bagi murid sampai pengaturan perparkiran harus berjalan dengan baik. Ini pembuktian klaim mereka sebagai pendidikan nasional yang bermutu baik. Sehingga tidak kalah bersaing dengan lembaga lembaga belajar yang sudah ternama dan terpercaya.
4.    Pengorganisasian Kelas
Pertemuan belajar dilaksanakan 3 kali dalam seminggu. Setiap pertemuan alokasi waktunya 2 jam. kelas di bagi atas beberapa level/ tingkatan sesuai dengan tingkat usia anak. Sehingga anak memiliki kepercayaan diri dan mudah menyesuaikan pada levelnya. Guru menyusun materi yang diajarkan berdasar level tertentu.
5.    Metode dan Kurikulum Pengajaran
Kurikulum yang diterapkan sesuai dengan kelompok umur dan berdasarkan minat anak, dapat meningkatkan perkembangan fisik, intelektual, sosial emosional dan kemampuan berkomunikasi. Sebaiknnya kegiatan belajar mengajar dirancang dengan konsep “belajar sambil bermain”, agar anak-anak betah “belajar”, dan merangsang keterlibatan anak secara aktif dalam segala aktivitas yang dapat meningkatkan kemandirian anak.
Sebaiknya aktivitas anak dirancang sebagai pelaksana dari rencana program pendidikan. Aktivitas harus bervariasi sehingga anak-anak tidak merasa cepat bosan. Tiap aktivitas perlu dilengkapi alat bantu atau peraga yang menarik. untuk pengenalan huruf dan angka, menggunakan balok-balok huruf dan angka yang berukuran agak besar dengan warna-warni.
Anak-anak dibiasakan mengikuti pembacaan cerita oleh guru untuk merangsang minat baca anak. Buku cerita sebaiknya bergambar jelas dengan warna menarik. Aktivitas lain yang biasa diberikan untuk mencegah kebosanan anak, antara lain memasang balok-balok (lego), melukis, bernyanyi, menari yang diiringi musik, bermain komputer dan menonton program anak. Anak-anak juga perlu diajak bermain di luar ruangan seperti menggunakan ayunan, prosotan, bermain air dan pasir. Jenis mainan harus sesuai dengan kelompok umur agar tidak membahayakan.
6.    Pengembangan Siswa
Pemberian materi untuk pengembangan siswa di berbagai bidang seperti :
Pengembangan Moral,
Agama, Sosial Emosional dan kemandirian, Kegiatan berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar, Melaksanakan kegiatan ibadah
serta Membiasakan :
·         Memberi salam dengan ramah dan sopan
·         Budaya antri
·         Ramah dan sopan dalam berbicara
·         Kemandirian dalam mencuci tangan, makan, mengosok gigi dan Menyelesaikan tugas
7.    Fasilitas dan Infrastuktur
Fasilitas dan Infrastuktur merupakan bagian terpenting dalam pengadaan playgroup,
sebagian besar aktifitas anak bergantung pada Fasilitas dan Infrastuktur sekolah.
Menyediakan gedung playgroup yang di design khusus untuk balita di bawah 5 tahun yang nyaman, aman, teratur dan sesuai dengan kebutuhan anak. Terdiri dari ruang kepala play group, staff serta pengajar, ruang aktivitas belajar anak, perpustakaan mini, ruang work shop, ruang makan, playground di dalam ruangan, toilet dan westafel yang sesuai dengan ukuran anak, dan ruang tunggu untuk pengantar anak. , serta halaman dan play ground luar yang aman, nyaman dan teratur agar anak dapat mengembangkan motorik kasarnya dengan leluasa.
Penyediaan alat-alat permainan edukatif yang sangat diperlukan untuk mengembangkan kreativitas, imajinasi, daya pikir, dan motorik halus anak seperti gambar gambar , replika dan puzzle tentang binatang, angka, huruf, warna, bentuk bangun Ruang, Peralatan musik dan peralatan menggambar.
8.    Strategi Pemasaran
Berbagai cara untuk mengenalkan dalam upaya Memasarkan pendidikan pre school kepada masyarakat khususnya para orang tua tentang pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai pembentukan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan anak. Citra sekolah berkembangan paling utama adalah dari word of mouth (gethok tular) khususnya pendidikan dasar (play group, taman kanak-kanak) karena orangtua yang lebih berperan memilih, berbeda dengan pendidikan tinggi yang murid banyak memilih sesuai minat atau bakat mereka. Strategi lain yang dapat dilakukan yaitu :
Mengadakan berbagai festival atau perlombaan yang diminati oleh anak maksimal berusia 6 tahun seperti : menggambar, fashion show, dengan begitu orang tua ikut serta memeberi dukungan dalam kesempatan acara tersebut. Pihak lembaga Play group bisa sekaligus menunjukan keunggulan dari lembaga playgroup yang dikelola, untuk memberi pendekatan persuasif kepada pengunjung yang datang.

















BAB III



PENUTUP

Mendirikan play group adalah salah satu peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru. Pendidikan anak usia dini bertujuan:
1.      membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, percaya diri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab; dan
2.      mengembangkan potensi kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, kinestetis, dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.
syarat yang perlu dipenuhi sebelum mendirikan lembaga atau yayasan PAUD seperti yang terdapat dalam Pasal 62 ayat 2 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional:
  • Kurikulum
  • Peserta didik
  • Tenaga pendidik
  • Sarana dan prasarana
  • Pembiayaan
  • Metode evaluasi
Isi program kegiatan belajar pendidikan di Taman Kanak-kanak meliputi pengembangan :
o   Moral Pancasila
o   Agama
o   Disiplin
o   Kemampuan berbahasa
o   Dayapikir
o   Daya cipta
o   Perasaan/emosi
o   Kemampuan bermasyarakat
o   Keterampilan
o   Jasmani.


No comments:

Post a Comment